Sabtu, 18 Maret 2017

Menengok Proses Pembuatan Batik Gradisi Warna Khas Jember

Bahan Andalannya Hanya Pupuk Kimia untuk Pertanian

Mempertahankan warisan budaya seperti batik tulis,memang harus menjaga pakem.Namun bukan berarti ada larangan untuk mengeksplorasinya.Seperti batik gradisi warna yang diciptakan dari pupuk kimia pertanian.Seperti apa?

RULLY EFENDI,Jember

SEPINTAS,tidak tampak ada beda dengan batik lainnya.Gambar daun tembakau,menjadi identitas batik khas Jember.Namun saat diamati lebih teliti,ada gradisi warna seperti bintik-bintik di kain batik.

Batik khas Jember yang satu ini,menjadi unggulan Gangsar Batik.Bahkan,produk hasil karya rumah batik yang ada dijalan KH Wahid Hasyim IV/62 Jember,ini laku keras hingga ke luar pulau Jawa.Perintisnya,seorang perempuan bernama Jandiek Wulandari.

Membuat batik dengan warna gradisi ini,rupanya dengan teknik sederhana yang di klaimnya mudah sekali.Bahannya,sekadar perlu tambahan pupuk kimia.Sebuah pupuk yang biasa digunakan petani,untuk menyuburkan tanaman disawahnya.

Teknik batik lainnya,sama seperti pada umumnya,kain putih polos,terlebih dahulu di gambar dengan pola yang diinginkan setelah pola terbentuk.

Jumat, 17 Maret 2017

Erina Frataria,Kisah Jatuh Bangun Menjadi Agropreneur Muda

Pasok Makanan Organik ke Pasar Modern hingga Jabodetabek

Berbisnis di bidang pertanian identik dengan resiko tinggi.Erina Freterina,mampu sukses menjalaninya di usia muda,setelah melalui proses jatuh bangun.

ADI FAIZIN,Radar Jember

PAGI itu,kesibukan tampak disebuah rumah sederhana yang ada di Perumahan Graha Permata Indah,Sumbersari,Jember.Dengan ramah,Erina Frataria,sang Pemilik rumah,menerima Jawa Pos Radar Jember untuk berbincang-bincang.Rumah yang juga ia jadikan sebagai kantor itu menjadi salah satu saksi jatuh bangun Erina dalam meniti karier sebagai agropreneur atau pengusaha di bidang pertanian.
"Saya memang sejak kecil berkeinginan menjadi pengusaha.Karena itulah,selepas lulus kuliah,saya memilih untuk bekerja di perusahaan besar,"tutur gadis asal Banyuwangi ini.

Erina menjelaskan,jika ia bekerja di perusahaan besar,maka pengetahuan yang didapatkannya hanya terbatas pada beberapa bagian saja.Selain itu,mimpi untuk memiliki perusahaan besar juga memerlukan jalan yang lebih panjang.Karena itu,selepas lulus dari Jurusan Administrasi Bisnis,FSIP Universitas Jember pada tahun 2010,Erina memilih untuk bekerja disebuah perusahaan peternakan ayam dan produsen telur organik yang berada di Rambipuji,Jember.

Kamis, 16 Maret 2017

Ahmad Rofik,Mantan Narapidana Yang Alih profesi Sebagai Pembuat Miniatur Kapal

Ketagihan Setelah Iseng-iseng Bikin Kapal dari Kardus Bekas

Penjara banyak memberikan pelajaran berharga bagi Ahmad Rofik.Dari balik jeruji besi inilah,dia menemukan dunia barunya:sebagai perajin miniatur Kapal khas Puger(Kapal Eder).Hasil berkualitas.Dan banyak ditemui disekitar TPI Puger.

KHAWAS AUSKARNI,Jember

DI teras rumahnya yang sederhana,Ahmad Rofik sedang memotongi ujung stick es krim yang sebelumnya dia beli dari pasar desa."stick dan kayu pinus ini adalah bahan baku kerajinan miniatur kapal"katanya.

Dengan rajin dan telaten,potongan stick itu lantas dia panaskan dengan menggunakan sebatang korek api.Tujuannya,agar bentuknya bisa melengkung mengikuti kontur bentuk kapal.Baru kemudian,tiap ujung stick dia rekatkan dengan menggunakan lem kayu hingga membentuk miniatur kapal kecil.

Miniatur kapal made in pria 37 tahun asal Dusun Mandaran Satu,Desa Puger Kulon,Kecamatan Puger ini sangat rapi dan bagus.Tak ada yang menyangkan,jika semua itu dia ciptaan berkat ketelatenan tangannya.

Ukuran miniatur kapal bikinan Ahmad Rofik pun bervariasi.Mulai dari 20 centimeter,hingga 40 centimeter,tergantung jenis kapalnya.Sehari-hari,dia dibantu oleh anak perempuannya yang masih berusia 10 tahun.

Senin, 13 Maret 2017

Ahmad, Bocah Tunadaksa yang Tetap Semangat Bersekolah

Tinggal di Dusun Terpencil, Guru Berharap Dikunjungi Bupati Faida

Meski tak memiliki kaki, Muhammad Najib Tarjuddin ini memilih sekolah umum. Dia pun tak mau diperlakukan beda saat menerima pelajaran sekolah.


ADI FAIZIN, Jember

SUDAH sekitar tujuh bulan, Muhammad Najib Tarjuddin, bersekolah di SDN Kamal 03, Desa Kamal, Kecamatan Arjasa. Secara fisik, pelajar kelas 1 yang akrab disapa Ahmad ini berbeda dengan teman-temannya. Ia tidak memiliki sepasang kaki sejak lahir. Namun semangat anak tujuh tahun itu tak surut dalam menuntut ilmu dan bergaul dengan teman-teman sebayanya.

"Dia semangat sekali kalau di kelas. Tidak merasa minder, juga tidak mau dibedakan atau diistimewakan," tutur Fatma Dwiyana, guru kelas 1 yang setiap hari mengajar Ahmad.

Semangat juga di tunjukkan Ahmad dengan tetap ikut pelajaran bagi anak-anak yang normal. Seperti olahraga. Meski gurunya sudah melarangnya ikut, terutama jika turun hujan dan lapangan menjadi licin, tapi Ahmad tetap bersikeras untuk ikut pelajaran olahraga. "Dia benar-benar tidak ingin dibedakan dari teman-teman sekelasnya," katanya.

Dalam bergaul, Ahmad yang hobi bermain bola juga tidak pernah merasa minder dengan teman-teman sebayanya. Di sisi lain, teman-teman sekelas Ahmad juga selalu menghargai dan tidak ada yang berani mengejek kondisi Ahmad.

Menurut Fahma, beberapa temannya kerap ingin membantu mengantarkan Ahmad jika akan pergi ke kamar mandi atau membantunya untuk duduk di kursi. Namun tawaran itu selalu di tolak Ahmad.

Sabtu, 11 Maret 2017

Aplikasi Pelapor Orang Asing (APOA) Kantor Imigrasi

Cara Baru Memantau WNA Lewat Peran Warga

Peran masyarakat dalam mengawasi keberadaan Warga Negara Asing (WNA) di Indonesia sangat besar. Sekarang, untuk melaporkan mereka tak perlu datang ke kantor imigrasi, melainkan cukup malalui ponsel Androit.

BAGUS SUPRIADI, Jember

ADA beberapa pilihan menu dalam aplikasi pelaporan orang asing. Mulai dari pemilik hotel, penginapan, atau perusahaan. Kemudian, menu pelapor perorangan. Ketika klik pelapor pemilik penginapan, maka akan muncul informasi tempat penginapan.

Sebelum melaporkan WNA, pelapor harus mengisi identitas terlebih dahulu. Mulai dari nama penginapan, alamat, penanggung jawab, dan petugas entri. Setelah semua kolom tersebut terpenuhi, maka bisa melaporkan orang asing yang menginap disana.

Upaya Maria Agus Beni Al Furqan Rekayasa Embrio Tranfer ke Peternak Sapi

Banyak Yang Nolak, Ya Saya Tawari Program Cuma-cuma

Gamang atas penurunan kualitas sapi, Maria Agus Beni Al Furqan mengenalkan teknik embrio tarnfer. Satu satunya ensiminator sapi yang menguasai teknik embrio tranfer di jember ini berpikir, embrio tranfer adalah solusi untuk menciptakan bibit unggul yang lahir dari sapi betina.

DI kalangan peternak sapi yangkerap memanfaatkan ensiminasi buatan, agknya istilah embrio tranfer masih awam dikenal. Berbeda dengan metode ensiminasi buatan lainnya. seperti kawin suntik, yang sudah lama dijadikan alternatif pengembangbiakan sapi betina.

Ensiminasi batan merupakan cara pengembangbiakan dengan cara memasukan sperma ke dalam rahim sapi tanpa pejantan. Proses pemasukan sperma biasanya dilakukan oleh petugas yang disebut dengan ensiminator upaya ini dilakukan untuk menyiasati langka nya sapi pejantan.

Sejak kurun tiga tahun terakhir, seorang ensiminator sekaligus petugas penyuluh, lapangan asal dusun Karangsono. Desa Tanjungrejo, ]Kecamatan Wuluhan yakni Maria AGus Beni Al Farqon, 40 gencar mengenalkan rekayasa eembrioo tranfer kepada para petenak di Wuluhan.

Jumat, 10 Maret 2017

Arif Wicaksono, Kolektor Syal Bola dari Berbagai Negara

Syal Andik Vermansyah Pernah Ditawar Rp 1,5 Juta

Arif Wicaksono memiliki hobi unik. Dua tahun terakhir dia mengoleksi ratusan syal sepak bola dari puluhan negara. Hobi yang mendatangkan rezeki.


 HARI SETIAWAN,Jember

PERAWAKANNYA kecil. Kulit sawo matang. Lahir di Surabaya, Arif sejak kecil sudah menjadi pendukung berat Persebaya. Karenanya, hobinya tidak dari urusan sepak bola.

Arif hobi mengoleksi syal belum genap dua tahun. Tetapi, di rumahnya sudah ada ratusan syal dari berbagai negara."Kalau dijual semua, mungkin nilainya sudah lebih dari Rp 20 juta,"katanya.

Sebagai bonek tulen, Arif sangat menyukai berbagai pernak-pernik bola. Apalagi yang berbau Persebaya. Termasuk, mengoleksi syal bola.
"Sejak dulu saya hobi yang berbau seni dan estetika. Orang jalan filateli, saya dulu penghobi filateli," akunya.
Berbincang dengan Jawa Pos Radar Ijen di sebuah warung jus, di lantas mengeluarkan beberapa syal yang dia dapat dari beberapa negara. Dan tentu, ada sebuah syal yang paling berharga : syal bergambar Andik Vermansyah dengan logo Persebaya dan Selangor FC lengkap dengan tanda tangan Andik.
Kegiatannya mengoleksi syal sepak bola berawal dari perkenalan Arif dengan Imam Fajri